Kisah Delapan
Dirham
Pada suatu
hari pergilah Rasulullah ke pasar dengan membawa uang sebanyak
delapan
dirham. Di tengah jalan bertemulah Rasulullah dengan seorang wanita
yang sedang
menangis terisak-isak.
"Mengapa
engkau menangis?" Tanya Rasulullah.
"Tuan,
saya disuruh ke pasar oleh majikan saya untuk berbelanja, tetapi
uangnya
hilang sehingga saya takut dimarahi, tuan".
"berapa
uangmu?"
"Dua
dirham, tuan". Maka diberilah jumlah itu.
Rasulullah
melanjutkan perjalanannya ke pasar dengan sisa uangnya yang
tinggal enam
dirham. Dibelinya baju gamis yang langsung dipakainya.
Di tengah
jalan pulang Rasulullah bertemu dengan seorang tua yang setengah
telanjang dan
meminta-minta dengan suara nyaring.
"Berilah
saya baju tuan, Allah akan menggantinya nanti dengan baju syurga!".
Rasulullah
tidak sampai hati dan memberikan gamis yang baru dibelinya itu.
Rasulullah
pun kembali ke pasar untuk membeli gamis kembali dengan sisa
uangnya. Lalu
beliau bergegas pulang karena hari menjelang malam. Di tengah
jalan
Rasulullah bertemu lagi dengan perempuan yang menangis tadi.
"Apalagi
yang kini kau tangisi, hai wanita?"
"Saya
takut dimarahi dan disiksa oleh majikan saya tuan, karena terlalu lama
berada di
jalan".
"Kalau
begitu biarlah saya antar...."
Sampailah
akhirnya Rasulullah di kampung kaum anshar. Penghuni rumah itu
semuanya
wanita.
Rasulullah
memberi salam, "Assalamualaikum Warahmatullah!"
Suara salam
itu jelas, namun tak seorang pun yang terdengar menyahut.
Ketika Rasulullah
dengan suara agak keras untuk ketiga kalinya memberi
salam,
barulah terdengar jawaban: "Waalaikum salam, ya Rasulullah, wa
Barakatuhu!"
"Tidakkah
kalian dengar kedua salamku yang terdahulu?"
"Kami
dengar ya Rasulullah, namun kami ingin lebih banyak mendapat doa
keberkahan
darimu ya Rasulullah".
"Budak
ini takut pulang karena terlambat. Saya minta janganlah ia
dimarahi.."
"Atas
permintaanmu itu ya Rasulullah, dia kami maafkan, bahkan kami bebaskan
dia dari
perbudakan".
Rasulullah
minta diri sambil berkata dalam hatinya, bahwa belum pernah
Rasulullah
memiliki uang yang penuh berkah seperti delapan dirham ini. "Saya
bisa memberi
sandang kepada orang yang telanjang, saya bisa memerdekakan
seorang
budak, saya sendiri bisa berganti pakaian. Maka orang yang dapat
memberikan
sandang kepada yang memerlukan, ia akan berada dalam lindungan
Allah selama
baju itu masih dipakai oleh yang memerlukan".
Sumber:
Soekanto, S. A., Seni Bercerita Islami , Bina Mitra Press, Bogor,
1998
Sudahkah
teman-teman berinfaq hari ini?
Seratus
rupiah tidak artinya buat kita,..tapi bisa berarti nasi dan lauknya
bagi yang
lain.
_________________________________________________
FindLaw -
Free Case Law, Jobs, Library, Community
http:///www.FindLaw.com
Get your FREE
@JUSTICE.COM email!
http://mail.Justice.com