Penerimaan Raport

 

Tak terasa waktu begitu cepat merambat.
Serasa baru kemarin kami mendaftarkan anak kami itu di sekolah yang terletak
di sebelah hotel bintang 5 satu-satunya di Bradford itu.

Siang itu seperti biasa kami menjemput putri kami.
Ada sedikit rasa
berdebar-debar di dada. Degupan jantung itu kian memacu manakala jam
menunjukkan pukul 15.25.
Lima menit lagi anak kami akan keluar sambil membawa raportnya.
Ah seperti apa ya raport anak SD di LN, baguskah ? lux kah?
Waduh, adakah angka merah di raport anak kami? jangan-jangan....
Wajah-wajah jelita di sekeliling kami tak sanggup meredam gemuruh hati kami.
Ya, wajah-wajah jelita itu adalah wajah-wajah ibu-ibu
Pakistan yang juga
menjemput putra-putrinya.
Lima puluh persent siswa di sekolah itu memang
Pakistan, Arab dan India
(... dan hari-hari penjemputan adalah laksana pesta piala citra.
Ada yang mirip Camelia Malik, Ayu Ashari, Sarah Sechan, Jeremy Thomas, Ray
Kapoor dan bahkan banyak yang lebih dari itu...:-)
*******

"Dad, am I good at school?"
tanya putri sulung kami itu yang sudah memanggilku dengan Dad.
" I don't know." kata saya sambil mengamati raport itu.
" Why don't you know, you've read my report many times, haven't you?"
tanya anak saya yang kok luwes sekali pakai struktur question tag begitu.
Padahal bertahun-tahun saya belajar bahasa Inggris, kok ya masih wagu saja
kalau harus pakai question tag.

" Iya, tapi papah bener-bener nggak tahu. Kamu bagus apa enggak. Soalnya
ini raport kok kayak gini. Isinya kalimat yang bagus-bagus saja. Penuh
retorika. Kayak pengamat politik Indonesia saja." kata saya masih juga
bingung dengan raport itu.
"Coba ini lihat, papah bacakan ya." sambung saya,

ENGLISH:

Fira has made excellent progress. She listens attentively and will take
part in discussions. She is able to read more demanding texts with
independence....dst...dst

MATHS

Fira has made good progress in Mathematics through the year and she
approaches activities eagerly. She able to add and subtract numbers
accurately and has grasped the concept of hundreds, tens and unit quickly.
Dan bla...bla....

SCIENCE

Fira has an inquiring intelligence and is interested an all facets of this
subject. Dan bla...bla...bla...lagi.

INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY

Fira works with assurance in this section of the curriculum.
Dan....bla...bla..black shep have you any wool, yes..sir, yes-sir three bag
full. One for the master and one for....

Walah memang orang English itu pinter ngecap.
Dan masih sederet kecap cap Bango, ABC, Piring-lombok, dan Merak dideretkan
untuk materi : Relegious Education, History, Geography, Music, Art, Design
Technology, dan Physical Education.

Bingung saya, mbaca raport kayak gitu.
Termasuk komentar kepala sekolah di halaman belakang raport itu.
Lha kalau semuanya good-good saja, rak indah dunia ini.
Yang nggak indah itu ya bentuk fisik raportnya.
Masak Inggris yang bisa menggaji David Beckham 50.000 pounds seminggu
kok kasih raportnya cuman 4 lembar kertas A4, dengan cover yang tidak
disampuli. Apalagi dilaminating.
Rak kalah sama SD-SD di Indonesia dipelosok-pelosok sekalipun.
Mana enggak ada ranking nya lagi.
Seperti yang biasanya jadi gegayuhan (keinginan yang sangat) ibu-ibu di
Indonesia, yang maunya anaknya ranking 1.
*****

Rasa penasaran saya itu akhirnya terobati.
Seminggu setelah terima raport, orang tua tiap siswa diminta datang ke
sekolah untuk diskusi dengan guru-guru di sekolah itu perihal kemajuan
anaknya.

"Do you realise that you have bright daughter?" tanya Mrs. Kingswell, guru
anak saya itu.

"Enggak...eh...no..no..madame." jawab kami kayak diadili saja.
"You see, in Maths she got above national average. It should be 2C or 2B but
yours is 2A. It means that she can continue to year 4 directly without go to
year 3."

"Oh ya?" tanya istri saya girang.
Girang, lha wong matematika adalah pantangannya semasa sekolah.
"In English, she got the standard for people in the 10.9 age."
"Lho kok bisa presisi gitu, ngukurnya. Jadi anak kami itu kemampuan
Englishnya sudah sama dengan anak yang berusia 10 tahun 9 bulan. Padahal dia
baru umur 7,5 tahun. Wuihhh....anakku!" bisik istriku bangga rak karuan.

Begitulah, akhirnya kami pulang dengan lega.
Ternyata, di Inggris tiap anak dapat diukur dan dibuat target yang sangat
spesifik untuk yang bersangkutan saja.
Jadi kelas boleh sama, misal sama-sama kelas 3 tetapi target dan pencapaian
anak bisa berbeda-beda.
Dan itu per individu.

(Bersambung)