ASI, Terbaik Bagi Bayi

 

Allah Swt berfirman dalam QS Al-Baqarah (2) ayat 233 :

“Dan para ibu hendaklah menyusui anak-anak mereka dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya…”

 

            ASI bagi bayi adalah makanan yang paling mudah diterima, karena merupakan bahan makanan yang fitrah baginya.  Bahkan sangat penting bagi pertumbuhan jasmani dan rohani bayi.  Kebutuhan jasmani berupa kesehatan dan daya tahan tubuh; sedangkan kebutuhan rohani berupa pembentukan sikap dan tingkah laku seseorang.  Ketika seorang ibu menyusui bayinya, si ibu tidak sekadar sedang memberi makan agar si bayi tidak menangis kelaparan, tetapi disaat itu pula ibu dan bayinya tercipta suasana saling mengasihi dengan penuh cinta.  Sambil menyusui, si ibu akan memeluk, membelai dan mengelur-elus bayinya dengan penuh kasih sayang.  Lewat air susunya, ibu mengekspresikan perasaan cintanya yang amat tulus kepada si bayi.  Dan bayi pun secara naluriah merasakan semua itu.  Tentu saja hal ini akan membawa pengaruh positif pada perkembangan mental dan fisik si  bayi kelak.

 

Sebuah kasus menarik hasil penelitian  Margareth Mead di Papua Nugini tentang  hubungan antara cara menyusui bayi dengan karakter.  Di kalangan suku Arapesh,  Jika mereka ingin mengerjakan sesuatu, bayi yang disusukan ditinggalkan.  Sebaliknya di suku tetangganya, yaitu Mundugumor, kaum ibu menyusui bayinya hingga kenyang dan tertidur, kemudian barulah mereka meninggalkan bayinya untuk bekerja.  Cara menyusu ini ternyata berpengaruh dalam membentuk karakter yang berbeda antara kedua suku tersebut.  Suku Arapesh dikenal sebagai suku yang agresif dan sering menjadi penyebab perang antar suku, karena sering menyerang suku-suku tetangganya.  Sebaliknya suku Mundugumor dikenal sebagai suku yang cinta damai.  Dari sini dapat dilihat bagaimana peran ibu selama masa menyusui terhadap pembentukan karakter anak.

 

            Para ibu hendaklah menyusui bayi mereka selama dua tahun penuh.  Memberikan ASI kurang dari dua tahun adalah merugikan kepentingan bayi itu sendiri.  Sedangkan memberikan ASI lebih dari dua tahun tidak diperlukan bagi kepentingan tuntutan pertumbuhan jasmani bayi.  Disamping itu dengan menyusui selama dua tahun terdapat ikatan emosional yang lebih kuat antara ibu dan bayinya, karena si bayi merasakan langsung kasih sayang ibunya.

 

Khasiat ASI bagi bayi :

1.     ASI merupakan salah satu dari sedikit makan yang paling lengkap mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan bayi.  Pada hari pertama sampai keempat setelah melahirkan, payudara ibu akan mengeluarkan kolostrum.  Kolostrum adalah cairan berwarna kekuningan yang banyak mengandung zat kekebalan, protein, dan mineral.  Karena kandungannya ini, kolostrum dapat melindungi bayi dari penyakit-penyakit infeksi, terutama penyakit perut, seperti radang lambung dan usus.  Kolostrum pun bisa menjaga imunitas bayi selama beberapa bulan.  Ini tentunya tak bisa diperoleh bayi dari susu formula.

2.     ASI mengandung lebih banyak kolesterol daripada susu formula.  Selama ini kita menganggap kolesterol berbahaya bagi tubuh.  Padahal tidak demikian bagi bayi.  Kolesterol penting bagi pembentukan saraf bayi.  Selain itu, kolesterol juga memungkinkan tubuh bayi ‘belajar’ memproses zat tersebut.

 

 

3.     Zat-zat gizi yang terkandung dalam ASI lebih mudah dicerna dan diserap bayi dibandingkan dengan susu formula.  Contohnya lemak dalam ASI lebih mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim penyerap lemak yang disebut lipase.

4.     Pemberian ASI mencegah bayi minum terlalu banyak.  Hal ini disebabkan aliran ASI selalu berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan bayi.  Pertama-tama  ASI akan mengalir deras, kemudian menurun begitu rasa lapar bayi berkurang.

5.     ASI tersedia bersih, segar, aman dan dengan suhu yang tepat bagi bayi.

 

Keuntungan Memberikan ASI bagi ibu :

1.     Mempercepat proses pengembalian rahim keukuran semula

2.     Bertindak sebagai metode KB sekitar empat bulan pertama

3.     Dapat menghindari keganasan kanker payudara

 

Cara memperbanyak ASI :

1.     Isapan bayi pada payudara anda akan merangsang payudara untuk meproduksi ASI.  Payudara memang tidak pernah kosong.  Begitu habis diisap, ASI akan langsung diproduksi lagi.  Semakin banyak ASI keluar, semakin banyak pula yang akan diproduksi.

2.     Cara menyusu yang tidak benar akan membuat payudara tidak terangsang untuk menghasilkan ASI dalam jumlah banyak.  Akibatnya bayi tidak mendapat cukup ASI.  Persediaan ASI sebenarnya diatur oleh suatu mekanisme yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi.  Karenanya semakin jarang bayi menyusu semakin berkurang pula produksi ASI.

3.     Anda juga bisa memperbanyak produksi ASI dengan cukup beristirahat.  Selain itu anda juga bisa mengeluarkan sisa ASI dalam payudara setelah anda menyusui bayi anda.  Hal ini dapat merangsang produksi ASI.

4.     Makanlah makanan bergizi.  Selain penting untuk kesehatan anda, makanan bergizi juga dapat merangsang produksi ASI.  Sebaiknya anda tidak mengurangi makanan anda karena hal ini juga dapat mengurangi produksi ASI.

5.     Sebelum mulai menyusu, sebaiknya anda minum dahulu, karena biasanya setelah menyusi anda akan merasa haus.  Dengan demikian anda tidak akan mengganggu kenikmatan bayi anda yang sedang menyusu.

 

Referensi :

1.     Jalaluddin, Mempersiapkan Anak Saleh : Telaah Pendidikan terhadap Sunnah Rasul Allah SAW, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996

2.     Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Arcan, Jakarta, 1998

3.     Seri Ayahbunda : Makanan Anak untuk Tumbuh Sehat

4.     Seri Ayahbunda : Sentuhlah Anak dengan Cinta