Menjaga
Kesehatan Hati
oleh : Ibnu
Hamid
Kesehatan
tubuh atau jasmani merupakan salah satu nikmat besar yang
dikaruniakan
Allah swt kepada kita. Dengan nikmat kesehatan tersebut kita
bisa
melakukan aktivitas dengan baik. Oleh karena itu tidak heran bila
kemudian kita
rela melakukan segala daya upaya, bila ada bagian dari tubuh
kita yang
mengalami sakit atau gangguan.
Namun
sebenarnya ada faktor lain yang jauh lebih penting dari sekedar
menjaga
kesehatan tubuh atau jasmani, namun hal ini justru sering diabaikan
oleh
kebanyakan manusia. Yaitu kesehatan hati sebagai pusat/proses kesehatan
ruhani. Ia
menjadi lebih urgen karena ia adalah inti. Bila ia sakit, maka
bagian tubuh
yang lain menjadi sakit pula, sebaliknya bila ia baik atau
sehat, maka
akan baik dan sehatlah bagian tubuh yang lainnya. Sebagaimana
Rasulullah
saw bersabda, "Ketahuilah bahwa di dalam tubuh itu ada segumpal
darah, yang
mana bila segumpal darah itu baik/sehat, maka akan baiklah
seluruh
anggota tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal darah itu adalah hati.
(HR. Bukhari
& Muslim).
Imam Ibnul
Qoyyim Al-Jauziyyah menyebutkan bahwa untuk menjaga kesehatan
hati, dapat
dilakukan dengan tiga upaya: pertama, menjaga kekuatannya. Bila
kekuatan
fisik dijaga dengan memberikan makanan yang bergizi dengan cukup,
maka
kesehatan hati pun dapat dijaga dengan memberikan makanannya yang cukup
pula. Makanan
hati tak lain adalah keimanan dan amal-amal kebajikan kepada
Allah swt
sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah saw, seperti ikhlash,
jujur, khauf,
mahabbah (cinta kepada Allah), infaq, shodaqoh, berjihad di
jalan-Nya,
menolong orang yang dalam kesusahan, dan lain-lain yang dapat
menumbuhsuburkan
keimanan. Di sinilah tampak jelas betapa pentingnya
majlis-majlis
ilmu yang menambah keimanan. Ia menjadi kebutuhan fital bagi
hati kita,
karena itu para sahabat Nabi saw selalu mengisi hari-hari mereka
dengan
menghadiri majlis-majlis Rasulullah sw di samping mencari penghidupan
dan jihad di
jalan Allah swt.
Dan upaya
yang kedua adalah menghindarkan diri dari unsur-unsur yang
merusak.
Unsur pokok perusak hati adalah dosa. setiap perbuatan maksiat atau
dosa yang
kita kerjakan, maka ia pasti akan meninggalkan bintik hitam atau
penyakit di
dalam hati dan melemahkan kekuatannya. Sudah seharusnya kita
semua
berhati-hati serta menjauhkan diri dari majlis-majlis kemaksiatan,
tontonan-tontonan
negatip yang meracuni iman dan akhlak,
berita-berita/isu-isu
bohong dan sebagainya. Serta hendaknya kita semua
takut dengan
dosa, sebab bila ia terlanjur besar, sungguh amat sulit untuk
memulihkannya
kembali kepada keadaan semula.
Sedangkan
upaya yang ketiga menurut Ibnul Qoyyim adalah dengan segera
membuang
dosa. Sebab bila hati terlanjur terkontaminasi oleh dosa, maka tak
ada cara lain
untuk menyembuhkannya kecuali dengan segera membuangnya. Dan
hal itu bisa
dilakukan dengan istighfar dan taubah nashuhah. Memohon ampunan
kepada Allah
swt dengan sebenar-benarnya. Istighfar harus selalu dilakukan,
karena kita
selalu bergumul dengan dosa-dosa. Sekarang sudah waktunya kita
melaksanakan
apa yang diwasiatkan oleh Imam Ibnul Qoyyim di atas. Insya
Allah dengan
melaksanakan tiga perkara di atas, kesehatan hati kita semua
pasti
terpelihara dengan baik. Wallahu A lam bish-shawab.
muchammad
bugi
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ummu
Syahid
ummu@syahid.com
http://ghazy.syahid.com
http://zhafira.syahid.com
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
------------------------
Yahoo! Groups Sponsor ---------------------~-~>
We give away
$70,000 a month! Come to iWin.com for
your chance
to win!
http://us.click.yahoo.com/olMXHC/BJVCAA/4ihDAA/7YadlB/TM
---------------------------------------------------------------------_->
Your use of
Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/