MATERI TARBIYAH
FLUKTUASI KEIMANAN


 
 
Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah
Number: isnet/2153; Att: is-mod, is-lam, mus-lim
 
Nomor: tarbiyah/06apr95/743
Bismillaahirrahmaanirrahiim
 
                        FLUKTUASI KEIMANAN
 
        "Iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang, maka
         perbaharuilah imanmu dengan LAA ILAAHA ILLALLOOH"
                         [HR.Ibnu Islam]
 
Assalaamu'alaikum wr.wb
 
Kehidupan manusia dimana lingkungannya jauh dari kondisi yang isla-
mi, dapat membawanya kepada penurunan kadar keimanan dan penurunan
kadar tersebut akan menjadi lebih mudah lagi apabila manusia terse-
but tidak mengetahui sifat-sifat keimanan.
 
Keimanan dalam Islam, adalah bukan hanya dengan angan-angan dan bu-
kan pula hanya dengan hiasan belaka, akan tetapi keimanan adalah se-
buah keyakinan yang menghujam didalam hati dan dibuktikan dengan
perbuatan.
 
Keimanan adalah motivator yang mendorong manusia untuk melakukan
perbuatan. Baik buruknya perbuatan seseorang adalah tergantung baik
buruknya keimanan seseorang. Kondisi keimanan yang buruk akan meng-
hasilkan perbuatan yang buruk dan sebaliknya, kondisi keimanan yang
baik akan menghasilkan perbuatan yang baik.
 
Keimanan yang berintikan kalimah Laa Ilaaha IllaLlooh, jika tertanam
baik dalam hati manusia, akan memotivasi manusia untuk melaksanakan
tuntutan-tuntutannya. Laa Ilaaha IllaLlooh, berarti menjadikan ALlah
sebagai satu-satunya tempat pengabdian. Pengabdian, sangat erat hu-
bungannya dengan pembuktian dalam 'amal-'amal sholeh. Dengan menja-
lankan perintah-perintah dan menjauhi larangan-laranganNya maka akan
menjadikan keimanan kita tetap terjaga. Dengan bersegera mungkin me-
laksanakan, kontinu dan menjaga kekontinuitas serta menumbuhkan pera-
saan pengharapan akan diterimanya semua 'amal-'amal sholehnya dan juga
perasaan khawatir dari penolakan 'amal-'amal setelah pelaksanaan akan
menjadikan kita semakin dekat denganNya.
 
Pada suatu hari Rasulullooh SAW pernah terkejut, tatkala mendapatkan
seutas tali yang terikat pada dua buah tiang di mesjidnya. "Tali apa
ini?" tanya Rasulullooh kepada para sahabat. Para sahabat menjelaskan:
"Wahai Rasul, ini adalah tali milik Zainab. Ia mengikatkan tali ini agar
dapat bergantung bila ia merasakan malas dalam shalatnya..." Rasul ter-
henyak menyimak keterangan para sahabat, kemudian ia perintahkan mereka
untuk melepaskan tali tersebut seraya berkata:"Lakukanlah shalat selama
kalian masih kuat melaksanakannya. Akan tetapi apabila kalian lelah, hen-
daklah ia tidur..."
 
Diriwayatkan bahwa Amirul mu'minin Umar bin Abdul Aziz usai shalat fajar,
pernah terlihat berkeliling di pelataran rumahnya. Guratan wajahnya meng-
gambarkan rasa sedih, penuh kekhawatiran dan harap. Meski tidak dilantun-
kan dengan secara keras, namun ungkapannya jelas terdengar, berulang kali
beliau melantunkan kalimat-kalimat yang sama:"...bagaimana mata ini dapat
terkatup dan pulas...sedang ia tak tahu, dimana kelak ia akan kembali di
antara dua tempat ...bagaimana mata ini dapat terkatup dan pulas...sedang
ia tak tahu, dimana kelak ia akan kembali di antara dua tempat ..." begitu
seterusnya.
 
Demikianlah para sahabat dan orang-orang sholeh, mereka selalu ingin men-
dekatkan dirinya kepada Allah. Hingga mereka terkadang memaksakan diri un-
tuk melakukannya. Suatu hal yang patut kita contoh, dimana pada saat ini
banyak diantara kita yang baru saja melakukan sedikit 'amal-'amal sholeh
sudah merasa letih dan lelah bahkan berkeluh kesah.
 
Manusia, dengan hatinya yang selalu bergetar apabila disebut namaNya
dan aqal yang memikirkan kebesaran-kebesaranNya dan jasad yang selalu
bergerak menjalankan perintah-perintah dan menjauhi larangan-laranganNya,
insya Allah akan dapat menjaga dan meningkatkan keimanan kepadaNYa.
 
Marilah kita mohon kepada Allah agar kita selalu diberiNya kekuatan untuk
dapat menjaga dan meningkatkan keimanan kita kepadaNya.
 
Wassalaamu'alaikum wr.wb
    -rieff-
 
 
 
------------
tarbiyah@isnet.org
 


Rancangan KTPDI. Hak cipta © dicadangkan.